Ini Dia Finansial Checklist Ketika Masuk Usia Kepala 4
Setiap orang punya periode kehidupan yang sama. Karena dimulai dari lahir hingga tutup usia. Yang membedakan adalah bagaimana mereka mengatur concern kehidupan masing-masing.
Setelah memenuhi financial checklist untuk usia 20 tahunan dan 30 tahunan, sekarang saatnya Anda mulai mengatur tujuan keuangan yang harus dicapai di usia 40 tahunan.
Di usia ini, banyak pihak yang bingung dengan keuangan masing-masing. Bukan karena tidak bisa mengatur keuangan, namun lebih ke apa saja yang harus dilakukan agar keuangan tetap stabil.
Berikut financial checklist di usia 40-an yang tentunya harus Anda perhatikan dengan baik :
Financial Checklist #1: Tidak Ada Salahnya Melirik Kebutuhan Asuransi Jiwa
Apakah Anda sudah mempunyai tanggungan? Jika ternyata jawabannya iya, tak ada salahnya mempertimbangkan kebutuhan asuransi jiwa keluarga.
Baca juga : Solusi Pembayaran Online Terbaik di Indonesia dengan Sederet Keunggulan
Asuransi jiwa amat penting jika Anda atau keluarga terkena musibah. Dengan uang pertanggungan yang stabil, kualitas hidup keluarga menjadi lebih terjaga.
Asuransi jiwa menjadi hal yang sangat penting jika Anda adalah pihak yang menanggung hidup seluruh keluarga besarmu. Uang pertanggungan yang berasal dari asuransi jiwa juga bermanfaat jika Anda sakit atau meninggal dunia.
Financial Checklist #2: Terus Evaluasi dan Tingkatkan Dana Pensiun di Rekening
Bagi yang sudah menyiapkan dana pensiun dari pertama kali bekerja, saat masuk usia 40-tahunan, sebaiknya review dan hitung ulang kebutuhan dana pensiun yang diperlukan.
Seiring perkembangan karier hingga peningkatan perubahan gaya hidup, biasanya kebutuhan dana pensiun juga turut berubah. Jika Anda mengeceknya saat usia 40 tahunan, biasanya ada waktu untuk meningkatkan target dana pensiun yang diinginkan.
Financial Checklist #3: Atur Keinginan untuk Melunasi Semua Utang
Utang jangka panjang, di antaranya kredit kepemilikan properti atau pinjaman modal usaha bisa membantu seseorang untuk memulai usaha. Juga bisa membantu meningkatkan aset yang selanjutnya dapat dinikmati di usia produktif.
Bagi yang sudah berusia 40 tahunan, coba ajukan restrukturisasi cicilan sebaik mungkin. Bila ada rezeki tambahan, tak ada salahnya melunasi sisa hutang yang masih tersisa.
Atau alternatif lainnya, Anda bisa memperbesar jumlah cicilan bulanan supaya tenor kredit semakin pendek.
Financial Checklist #4: Pelajari Filosofi Investasi Yang Benar
Pandangan setiap orang mengenai investasi tentunya berbeda. Setelah paham dan mempelajari dunia investasi, tentunya setiap orang harus punya filosofi investasi masing-masing. Pastikan filosofi yang Anda miliki punya keunikan tersendiri.
Juga harus disesuaikan dengan profil risiko serta menggambarkan pandangan mengenai uang. Filosofi investasi yang benar membantumu bisa berdiri teguh di atas voice dan noice soal dunia investasi yang semakin riuh.
Filosofi tersebut juga membuatmu makin mudah mengambil keputusan saat berinvestasi. Juga membantu mengetahui berapa lama investasi yang dilakukan hingga kapan harus take profit atau cut loss karena fluktuasi harga yang di pasar.
Baca juga : Payment Gateway Indonesia Terbaik, Bagaimana Kriterianya?
Financial Checklist #5: Jangan Lupa Buat Rencana Finansial Jangka Panjang
Selain menyiapkan tabungan jangka pendek yang untuk tahunan, buat juga rencana finansial jangka panjang yang sifatnya komprehensif. Coba jawab pertanyaan berikut agar Anda terbantu dengan rencana finansial jangka panjang :
Apakah ada cita-citamu yang belum tercapai?
Adakah ada impian yang sempat terlupakan karena keterbatasan dana?
Apa aspirasi yang ingin direalisasikan saat ini?
Apa saja yang ingin Anda miliki hingga 10 tahun ke depan?
Kegiatan apa saja yang ingin dilakukan saat pensiun nanti?
Setelah tahu setiap jawabannya, Anda tidak akan bingung untuk menentukan rencana keuangan jangka panjang lagi.
Bayarind adalah salah satu aplikasi terbaik untuk mengatur keuangan Anda di usia 40 tahunan. Dengan fitur lengkap dan mudah diakses, aplikasi bisa mengatasi berbagai permasalahan finansial seseorang. Sebab, semua jenis transaksi masuk ke dalam history, sehingga Anda mudah mengecek pengeluaran supaya tidak melebihi yang dibutuhkan.
